TRAINING SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PERTAMBANGAN

PENGERTIAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PERTAMBANGAN

Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan adalah serangkaian prosedur, kebijakan, dan praktik yang dirancang untuk memastikan bahwa aktivitas pertambangan dilakukan dengan memperhatikan aspek keselamatan dan kesehatan kerja. Tujuan utamanya adalah untuk mencegah kecelakaan, cedera, dan bahaya lingkungan yang dapat terjadi selama proses penambangan mineral dan batu bara. Sistem ini mencakup identifikasi risiko potensial, penentuan langkah-langkah pengendalian risiko, pelatihan bagi pekerja, penggunaan peralatan keselamatan yang sesuai, serta pemantauan dan evaluasi secara berkala terhadap kepatuhan dan efektivitas sistem tersebut. Dengan menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan yang baik, perusahaan pertambangan dapat meningkatkan keamanan bagi para pekerja, meminimalkan kerugian akibat kecelakaan, dan memastikan keberlanjutan operasional yang bertanggung jawab terhadap lingkungan.

DESKRIPSI PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PERTAMBANGAN

Pelatihan dalam Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan adalah elemen kunci dalam memastikan keberhasilan implementasi sistem tersebut. Pelatihan yang efektif tidak hanya memberikan pemahaman mendalam tentang prinsip-prinsip keselamatan dan kesehatan kerja, tetapi juga mengajarkan keterampilan praktis yang diperlukan untuk mengidentifikasi, mencegah, dan mengatasi risiko yang terkait dengan aktivitas pertambangan. Para pekerja yang terampil dan terlatih dapat lebih responsif terhadap situasi darurat, menerapkan prosedur keselamatan dengan tepat, dan menggunakan peralatan pelindung diri dengan benar. Selain itu, pelatihan yang berkelanjutan memungkinkan para pekerja untuk terus memperbarui pengetahuan mereka tentang praktik terbaik dan teknologi baru dalam bidang keselamatan pertambangan. Hal ini membantu menciptakan budaya keselamatan yang kuat di tempat kerja, di mana setiap individu merasa bertanggung jawab atas keselamatan dirinya sendiri dan rekan kerja lainnya. Dengan demikian, investasi dalam pelatihan Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan tidak hanya melindungi kehidupan dan kesehatan pekerja, tetapi juga mengurangi risiko kecelakaan, menjamin keberlanjutan operasi, serta memperkuat reputasi perusahaan sebagai entitas yang bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan.

TUJUAN PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PERTAMBANGAN

• Kesadaran Risiko: Mengajarkan para pekerja tentang berbagai risiko dan bahaya yang terkait dengan aktivitas pertambangan, baik di permukaan maupun di bawah tanah. Ini termasuk pemahaman tentang bahaya fisik, kimia, biologis, ergonomis, dan psikososial yang mungkin dihadapi selama proses penambangan.
• Pemahaman terhadap Prosedur Keselamatan: Memastikan bahwa semua pekerja memahami prosedur-prosedur keselamatan yang ditetapkan, termasuk prosedur evakuasi darurat, penggunaan peralatan pelindung diri, penggunaan alat-alat pemadam kebakaran, dan tindakan yang harus diambil dalam situasi risiko.
• Keterampilan Praktis: Melatih para pekerja dalam penggunaan peralatan keselamatan dan teknik kerja yang aman, seperti teknik pemindahan beban yang tepat, penggunaan alat-alat pengukur gas, dan penanganan bahan kimia dengan aman.
• Budaya Keselamatan: Membangun budaya keselamatan di tempat kerja di mana keselamatan menjadi prioritas utama bagi setiap individu. Ini melibatkan mempromosikan kesadaran diri dan saling menjaga di antara rekan kerja, serta mendorong partisipasi aktif dalam program-program keselamatan.
• Kepatuhan Regulasi: Memastikan bahwa semua pekerja memahami dan mematuhi regulasi keselamatan dan kesehatan kerja yang berlaku, baik yang ditetapkan oleh pemerintah maupun oleh perusahaan.

MATERI PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PERTAMBANGAN

1. Pengenalan terhadap Keselamatan Pertambangan:
   • Definisi keselamatan pertambangan
   • Risiko-risiko umum dalam industri pertambangan
   • Kondisi lingkungan kerja di pertambangan
2. Regulasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja:
   • Persyaratan hukum dan peraturan terkait keselamatan pertambangan
   • Kepatuhan terhadap standar keselamatan internasional dan nasional
3. Identifikasi Risiko:
   • Pengenalan terhadap identifikasi bahaya dan penilaian risiko
   • Metode identifikasi risiko, seperti analisis bahaya dan pengendalian titik bahaya
4. Prosedur Keselamatan Operasional:
   • Prosedur evakuasi darurat
   • Prosedur penggunaan peralatan pelindung diri (PPE)
   • Prosedur operasional aman untuk berbagai jenis pekerjaan pertambangan
5. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD):
   • Jenis-jenis APD dan fungsi masing-masing
   • Demonstrasi penggunaan APD dengan benar dan perawatan yang tepat
6. Pengelolaan Bahan Kimia Berbahaya:
   • Identifikasi bahan kimia berbahaya yang umum digunakan di pertambangan
   • Tindakan pencegahan untuk mengurangi risiko paparan bahan kimia berbahaya
7. Penanganan Bahan Peledak:
   • Prosedur keselamatan dalam penanganan, penyimpanan, dan penggunaan bahan peledak
   • Demonstrasi penggunaan bahan peledak secara aman
8. Penanganan Limbah dan Pencemaran Lingkungan:
   • Prinsip-prinsip penanganan limbah yang aman
   • Tindakan untuk mengurangi dampak pencemaran lingkungan
9. Pelatihan Pertolongan Pertama:
   • Pengetahuan dasar tentang pertolongan pertama dalam situasi darurat
   • Demonstrasi teknik-teknik pertolongan pertama yang relevan dengan kondisi pertambangan
10. Budaya Keselamatan dan Komunikasi:
    • Pentingnya budaya keselamatan di tempat kerja
    • Strategi untuk mempromosikan komunikasi terbuka tentang keselamatan di antara rekan kerja

PESERTA PELATIHAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PERTAMBANGAN

• Karyawan Pertambangan: Termasuk pekerja yang terlibat dalam operasi pertambangan seperti operator alat berat, pekerja tambang, teknisi, insinyur, dan pengawas lapangan.
• Manajer Pertambangan: Manajer dan pemimpin tim yang bertanggung jawab atas pengawasan operasional dan keselamatan di tempat kerja.
• Tenaga Kerja Kontraktor: Para pekerja dari perusahaan kontraktor yang berkolaborasi dengan perusahaan pertambangan untuk melaksanakan proyek-proyek tertentu.
• Staf Teknis: Individu yang terlibat dalam perencanaan dan implementasi sistem keselamatan, seperti spesialis keselamatan, ahli kesehatan kerja, dan insinyur keselamatan.
• Petugas Darurat: Anggota tim darurat yang dilatih untuk menangani situasi darurat di tempat kerja, seperti petugas pemadam kebakaran dan tim medis darurat.
• Pengawas Lapangan: Individu yang bertanggung jawab atas pengawasan langsung terhadap kegiatan operasional di lapangan dan penegakan kepatuhan terhadap prosedur keselamatan.
• Staf Administrasi: Termasuk staf administrasi dan perencanaan yang mungkin terlibat dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan keselamatan serta pelaporan kecelakaan dan insiden.

Jadwal Training Jakarta Fix Running di Tahun 2024

Peserta dapat pesan / customize jadwal pelaksanaan training  selain tanggal yang sudah kami agendakan. 

Lokasi  Pelatihan Prosedur Keselamatan Operasional Medan Training selain di Jakarta

1. Yogyakarta, Hotel Dafam Malioboro
2. Bandung, Hotel Neo Dipatiukur
3. Bali, Hotel Ibis Kuta
4. Lombok, Hotel Jayakarta
5. Surabaya, Hotel Neo Gubeng

Investasi Training Jakarta

Investasi pelatihan Training Prosedur Keselamatan Operasional Offline tahun 2024 ini Rp 6.900.000/ peserta dengan minimal pelaksanaan 3 peserta setiap batch nya. Anda akan mendapatkan harga lebih kompetitif jika pelatihan diselenggarakan secara In House Training (IHT) minimal dengan 10 peserta setiap angkatan/ batch nya. Untuk detail biaya investasi pelatihan ini silahkan menghubungi tim marketing Training Jakarta dan dapatkan harga investasi terbaik.

Hubungi segera tim marketing kami untuk mendapatkan biaya investasi terbaik. silahkan hubungi melalui WhatsApp berikut ini

Admin : +6282297675557